Oknum Kepsek dan Warga di Kabupaten Kupang Aniaya Oknum Guru Hingga Babak Belur

Oelamasi, jurnal-NTT.com – Video aksi pengeroyokan terhadap seorang guru di SDN Oelbeba, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang sedang viral di media sosial.

Belum diketahui pasti kapan peristiwa penganiayaan itu terjadi.

Dalam video yang diunggah akun Facebook bernama Tika di Grup Facebook Flobamora Tabongkar, Minggu (5/06/2022) pagi, terlihat seorang pria paruh baya berpakaian keki melakukan penganiayaan terhadap seorang pria lain yang juga berpakaian keki. Pelaku terlihat meninju wajah dan menendang perut korban berulang kali.

Pria yang menjadi korban penganiayaan itu diduga adalah seorang guru yang bertugas di SDN Oelbeba. Sementara pelaku penganiayaan diduga adalah Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Oelbeba yang berinisial AN.

Sebelum dianiaya AN, oknum guru itu sudah terlebih dahulu dianiaya seorang pria berinisial I alias Iwan.

Dalam video tersebut, mulanya korban dikejar oleh seseorang bernama Iwan. Seorang dari dua orang perempuan paruh baya yang ikut mengejar korban terdengar berteriak menyuruh Iwan untuk membunuh korban.

“Lu ceke (makan) habis muntah kembali. Bangs** lu. Kurang aja* mau mati. Biad** betul. Iwan pukul kasih mati dia (korban). Kurang aja*. Biad** betul”, teriak perempuan itu.

Selang beberapa saat kemudian, Iwan yang mengenakan celana pendek warna hitam dan kaos warna merah mendapati korban dan diduga terjadi penganiayaan terhadap korban.

Terlihat korban berlari sambil berteriak meminta tolong kepada warga setempat.

Seorang pria berpakaian keki berusaha untuk menghentikan penganiayaan terhadap korban. Namun Iwan malah menyeret korban ke arah oknum pelaku AN yang datang dari arah berlawanan.

Saat bertemu korban, oknum AN yang merupakan Kepsek SDN Oelbeba langsung menganiaya korban. Terlihat AN beberapa kali melayangkan pukulan ke arah wajah dan perut korban. Tak hanya memukul wajah korban, pelaku juga menendang perut korban. Korban terus berteriak meminta tolong namun AN tidak mengindahkan permintaan korban. Korban terus dianiaya.

Pantauan media ini, beberapa netizen Grup Facebook Flobamora Tabongkar mengomentari postingan video viral tersebut.

“Namanya kalo su maen kekerasan ni parah ow…pendidik lagi…aduh kalo anak murid dong lihat karmana ow”, komentar akun Kaka Stefan Milan.

“Aduh kasihan bpa tua itu eee… Msalah separah apa smpe ada tindak kekerasan bgni di lingkungan pendidikan? Polsek setempat tangani ini kasus dlu.. Kasihan bpa tua d tarik2,,d pukul lg.. Tdk ada hati sekali eee”, ujar Leksono.

Sementara akun Facebook bernama Eleonora yang mengaku sebagai anak dari pelaku AN melakukan pembelaan terhadap ayahnya.

“Selamat siang untuk orang yang posting ini video,, beta disini anak dari kepala sekolah sekaligus guru di sekolah tersebut,,, kenapa sampe itu terjadi,, guru bawahan yang snde ada akhlak ditegur yg baik malah sok jago dan kasi keluar kata kasar dan pukul atasan,,, jadi guru bukan seperti itu,, yang snde tau awal masalah itu bukan ikut campur ko ikut membeo,, org suru makan tai bosong ju iko ,,, jdi kalo snde tau masalah dan snde mau diseret juga jangan sok tau ini awal masalah”, tulisnya.

Eleonora juga menyebut bahwa korban jarang melaksanakan tugas sebagai pengajar.

“Guru bawahan jarang masuk sekolah,, masuk juga tidak mengajar anak murid,, hx masuk absen dan sudah duduk diluar asik dengan hp,, atasan menegur untuk baik supya anak murid tidak ditelantarkan ,,, tpi bawahan tidak mau ditegur ,, malah naik suara dan maki atasan dan pukul atasan,, kalo seandaix kepala sekolah dipukul sampe meninggal ju kita diam dan tunggu proses hukum,, baru bawahan sok bela diri ya sudah karna dgr atasan sekaligus org tua di aniaya ya dong ju snde tinggal diam”, ujarnya. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *