Aktivisi Sosial Kritisi Kebijakan Partai Golkar NTT : “Turunkan Simpati Publik”

Penulis : Sipri Klau

BERITA, POLITIK267 Dilihat

Kupang, jurnal-NTT.com – Menutup pintu terhadap kader internal partai politik (parpol) yang dengan penuh semangat mau mendaftarkan diri sebagai calon pemimpin publik merupakan satu tindakan yang berpotensi ‘menurunkan’ simpati publik terhadap sebuah parpol. Bahkan mungkin juga kepada calon pemimpin dari parpol itu sedemikan itu.

Hal ini dilansir dalam tulisan Adrianus Jemaat pada WAG Ayo Jemput PKF

Bagi Adam (nama yang biasa disapa sebagai Pekerja Sosial), tidak berpikir bagaimana merebut dan mempertahankan kekuasaan dengan berbagai cara, tetapi lebih pada bagaimana menggunakan kekuasaan yang ada untuk memperbaiki segala dimensi kehidupan bersama ke arah yang lebih beradab dan bermartabat bagi kehidupan anak-anak manusia dibawah kolong langit ini.

Hal ini berbeda dengan para politisi di negeri ini. Mestinya target menjadi pemimpin publik harus tercermin dalam kepemimpinan sebuah organisasi kecil atau menengah ke atas. Bila masih berkutat pada upaya mempertahankan posisi kekuasaan demi kenyamanan diri dan kolega semata, artinya seseorang belum selesai dengan dirinya sendiri.

Dengan demikian ia lebih fokus pada kepentingan diri dan koleganya ketimbang menyibukkan diri pada urusan yang justeru berpotensi mengganggu kemapanan dan kenyamanan hidupnya.

Adam menyoroti lebih dalam soal kebijakan Partai Besar yang sudah matang tentang kaderisasi namun ada keanehan dalam proses perekrutan melalui pola pendaftaran pada DPD I Partai Golkar Provinsi NTT.

Diamati bahwa Partai Golkar memberikan prioritas utama pada para kader internal / pengurus parpol yang diusung , tentu bisa dimaklumi . Daripada figur non parpol atau dari parpol lain daftar ramai-ramai ke Golkar tapi pada akhirnya yang diprioritaskan oleh Golkar adalah para kadernya sendiri, tentu jauh lebih baik tidak perlu ikut mendaftar ke rumah Partai Golkar NTT.

Pertanyaannya bagaimana bisa Golkar ajak parpol lain untuk berkoalisi hanya dalam rangka penuhi persyaratan 13 kursi untuk bisa lolos di KPUD NTT, sementara Golkar sendiri dengan kekuatan 9 kursi , tutup pintu terhadap kader lain, bahkan kader Golkar sendiri dari DPP yang mau daftar ke rumah Golkar NTT ?

Sulit dibayangkan jika 10 dari 11 parpol yang punya keterwakilan di DPRD Provinsi NTT misalnya ‘ enggan ‘ untuk berkoalisi dengan Partai Golkar maka 9 kursi dari Partai Golkar akan ‘hangus’.

“Heran saja, kenapa DPD 1 Partai Golkar NTT tutup pintu terhadap bakal Calon Pemimpin NTT yang mau mendaftar di Partai Golkar NTT? bahkan kepada kader Partai Golkar sendiri dari tingkat DPP Seperti Wakil Sekjen Bapak Sebastian Salang bakal calon Wakil Gubernur mendampingi Orias Petrus Moedak juga pintu Golkar ditutup” tulis adam

Aktivis dan Pegiat Sosial yang selama ini memperjuangkan aspirasi warga Flores untuk pemekaran Provinsi NTT ini juga mempersoalkan bahwa DPD I Partai Golkar NTT menutup pintu terhadap pendaftaran kader partai Golkar namun belakangan diketahui membuka pendaftaran bagi Bakal Calon Bupati dari DPD II Golkar Kabupaten Lembata di Kantor Golkar DPD 1 NTT Jumat, 24 Mei 2025.

“Apa memang demikian kebijakan internal rumah tangga Partai Golkar NTT, terkhusus Pengurus Desk Pilkada DPD 1 Golkar NTT ini ? perlu dipertanyakan, apa niatannya dibalik mekanisme partai golkar tersebut” tegas Adrianus Jemaat nama lengkap dari Kraeng Adam.

Adam juga memberikan harapan agar proses tahapan pemilukada tahun 2024 ini benar-benar berjalan dengan baik.

Bagi sejumlah bakal calon pemimpin NTT yang beredar saat ini , Adam berpesan kepada seluruh rakyat khususnya di NTT agar sudah bisa menilai siapa yang benar-benar hadir karena suatu keprihatinan dan komitmen untuk memperbaiki situasi dan kondisi keterpurukan yang ada dan siapa yang hanya mau ‘ keruk ‘ apa yang masih tersisa di Nusa Tinggal Tulang/ NTT.

“Mari kita berdoa bersama agar para bakal pemimpin NTT ini hadir dengan ketulusan untuk memperbaiki kondisi NTT sungguh mendapatkan dukungan dari sejumlah parpol agar lolos di KPUD NTT dan akhirnya boleh terpilih,” tandas Adam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *