Betun, jurnal-NTT.com – Bupati Malaka, Dr.Simon Nahak, SH, MH. kehilangan sosok pahlawan keluarga, Ayahanda tercinta Marselinus Taek yang telah berpulang ke pangkuan Sang Empunya kehidupan pada usia 88 tahun, hari Minggu jam 01.15 WATENG.
Marselinus Taek, Pria kelahiran 1 Juli 1933 di Weulun, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah seorang pekerja keras yang sangat terkenal sebagai petani tembakau. selain itu, padi, jagung, kacang, kelapa, ubi kayu dan sayur-sayuran, juga dikenal sebagai peternak ayam, babi dan sapi.
Ayahku adalah Pahlawanku yang telah menempa diriku untuk menjadi pribadi yang disiplin, tekun dan pantang menyerah dalam menghadapi badai kehidupan. Saya bersyukur kepada Tuhan, Leluhur, alam semesta karena saya cukup lama merantau di Bali tapi di saat akhir hidup ayah, saya masih bisa menjaganya dan bahkan ayah masih menyaksikan saya dilantik jadi Bupati Malaka, menyaksikan perkawinan cucu pertama bernama Anastasia Maria Prima Nahak, S.H.,MKn anak pertama saya dengan istri drg. Maria M. Nahak, M., BioMed”, ungkap Simon Nahak.
Sebagai anak, tentunya saya bersama adik-adik telah berusaha keras untuk kesembuhan ayah. Mulai dari ayah operasi prostat, katarak, terakhir jantung membengkak, TBC. Sesungguhnya Ayah sudah lama sakit sejak tahun 2015 dan seingat saya 2 tahun setelah saya tamat S3 tahun 2013, ayah sakit berat pertama pada tahun 2015 dan berobat di Rumah Sakit Atambua, lalu mengalami kesembuhan. Kemudian sakit lagi berobat ke Bali, setelah sembuh tinggal beberapa waktu di Bali karena sudah kuat maka diterbangkan kembali ke Malaka.
Di Malaka, ayah sakit lagi dan dibawah ke Rumah Sakit Prof Yohanes Kupang, dan ia pun mengalami kesembuhan. Setelah kembali ke Malaka, ayah sakit lagi dan bolak balik Rumah Sakit Siloam Kefa dan sembuh lagi, bahkan saat PILKADA-pun sempat sakit-sakit kembali tapi sembuh lagi, dan mulai awal oktober 2021, 2 kali masuk RSPP Betun pertama sempat sembuh kemudian hari senin minggu ini masuk dan saya mengetahui sakitnya berat dan serius.
Dalam kondisi ini, Ayah Perang melawan dan menahan sakit. Pada senin dan selasa, saya menjenguknya dan melihat mata ayah tidak bersinar lagi, saya merasa ayah tidak kuat lagi. 3 hari lalu tepatnya hari Kamis saya dan adik keempat bernama Eduardus Bria Taek putuskan untuk menjemput Romo Deken untuk berikan minyak suci.
Setelah itu kondisi ayah mulai menurun, kemarin sekitar jam 3 sempat koma saat saya berada disampingnya, kemudian kuat lagi, namun kondisi mulai drop hingga hari Minggu jam 01.15 ayah kehabisan napas, diam tidak bernapas dan tidak berkata lagi untuk selamanya karena Tuhan telah memanggil ayah.
Terima kasih banyak kepada semua keluarga basodara yang telah mendoakan dan membantu ayah selama sakit khususnya atas kecekatan adik Maria Luruk Taek yang sangat gigih tanpa kenal lelah mendampingi ayah selama sakit kapan dan di manapun.
Kepada semua pihak jika selama ayah hidup pernah berhutang kepada siapapun silahkan hubungi kami anak-anak nya guna kami mengembalikan. Terima kasih Tuhan Yesus, Bunda Maria para Kudus memberkati Amin
Kepulangan ayahanda kepangkuan sang Khaliq meninggalkan istri tercinta dan 8 orang anak antara lain:
1. Dr. Simon Nahak, S.H., M.H.
2. Louk Taek belum sempat dipermandikan meninggal
3. Marius Seran Taek
4. Eduardus Bria Taek
5. Balatasar Taek
6. Maria Luruk Taek, Spd
7. Thresia Hoar Taek, Spd
8. Yanuarius Nahak Taek, S.H.,
M.H. (Ollchan) (epy)