Betun, jurnal-NTT.com – Bupati Malaka, Dr.Simon Nahak, SH.MH, mengimbau masyarakat Malaka agar selalu waspada menghadapai kemungkinan terjadinya badai La Nina di akhir tahun 2021 ini.
Imbauan ini disampaikan Bupati Simon kepada media ini, Senin (15/11/2021), terkait adanya peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang adanya potensi terjadinya badai La Nina di beberapa wilayah yakni Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.
Dr. Simon mengingatkan warga Malaka yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Benanain dan pesisir pantai agar berhati-hati dan selalu waspada terhadap ancaman terjadinya banjir bandang dan gelombang tinggi di penghujung tahun 2021 ini.
Bupati Simon juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Malaka agar berdoa kepada Tuhan agar dijauhkan dari segala macam bencana.
“Menghimbau kepada seluruh warga yang tinggal dekat DAS (Daerah Aliran Sungai) Benanain, pesisir pantai agar berhati hati dan bersiap siap ketika pada penghujung tahun ketika terjadi badai La Nina, jangan lupa sama sama berdoa kepada Tuhan, Leluhur dan alam Rai Malaka,” pintanya.
Ia juga berharap agar BMKG selalu memberikan informasi terkait perkembangan cuaca kepada masyarakat sebagai peringatan dini agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menghadapai ancaman badai La Nina di akhir tahun 2021.
Dikutip dari detik.com, Jumat (22/10/2021), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini waspada La Nina menjelang akhir tahun 2021. Peringatan ini berdasarkan pengamatan data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik terbaru.
“Suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menunjukkan, saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina sebesar minus 0.61 pada Dasarian I Oktober 2021. Kondisi ini berpotensi terus berkembang,” ujar BMKG dalam situsnya dikutip detik.com pada Jumat (22/10/2021).
Berdasarkan kejadian La Nina pada 2020, curah hujan akan mengalami peningkatan pada November 2021-Januari 2022. Terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan. (epy)