Bupati Malaka Sebut, Keutamaan Dalam Pembangunan Adalah Kesejahteraan Rakyat

BERITA0 Dilihat

Betun,jurnal-NTT.com -Keutamaan dalam dalam menjalankan roda pemerintahan adalah mensejahteraan rakyat Malaka. Memang ada dinamika dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, tentunya bukanlah hal yang mudah. Saya tidak bisa sendirian. Butuh kerja sama dan masukan semua unsur di kabupaten Malaka,” ungkap Bupati Malaka, Dr. Simon nahak, S.H., M.H., kepada awak media, senin (16/08/2021).

Bupati Malaka Simon Nahak menegaskan untuk menyejahterakan rakyat Malaka memerlukan dukungan APBD Malaka dan aneka peraturan Malaka juga peraturan lebih tinggi menjadi instrumen utama
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan sistem tata negara Indonesia.

Menurut Bupati Malaka, memanfaatkan APBD Malaka dan aneka peraturan di Kabupaten Malaka serta peraturan lebih tinggi adalah suatu keharusan. APBD penting karena aneka program membutuhkan biaya agar bisa terlaksana.
Salah satu sumber APBD adalah Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari aneka retribusi dan pajak daerah.

Untuk memperbesar PAD, setiap daerah berusaha meningkatkan kapasitas ekonomi daerahnya. Pajak dan retribusi antara lain didapat dari kegiatan usaha.

“Pemkab Malaka mengundang dan mendorong pertumbuhan investasi di Malaka, selama mengikuti aturan,” tegas Bupati Simon.

Terkait aturan, ia mengingatkan bahwa bukan hanya perda Malaka harus diikuti. Ada perda Nusa Tenggara Timur dan aneka peraturan perundang-undangan RI. Jika proses pengembangan usaha sudah mengikuti semua aturan baik di pusat hingga Malaka, maka sewajarnya izin investasi dikeluarkan.

“Kalau sudah dikaji pusat, provinsi, tentu kabupaten/kota memfasilitasi. Pusat, provinsi itu sudah mengkaji berbagai aspek,” ujarnya.

Dalam skala lebih luas, peningkatan kegiatan usaha juga menjadi jalan meningkatkan kesejahteraan warga secara langsung dan tidak langsung. Selain menjadi pekerja di tempat badan usaha, warga bisa mendapat manfaat dengan menyediakan aneka kebutuhan bagi badan usaha dan pekerjanya.

“Dulu waktu jadi pengacara dan sekarang jadi bupati, persoalan itu tetap saja ada tekannya. Puji Tuhan, investor di sini memenuhi itu. Bahkan, tidak hanya peraturan pusat hingga daerah, aturan adat juga diikuti. Saya cermati, ini investornya mau ikut aturan dan mendengar,” kata Bupati Simon.

Disebutkannya, Ia menemukan manfaat itu pada industri garam yang mulai dikembangkan di Malaka. Ia optimistis, industri itu akan berkembang dan membawa manfaat bagi Malaka. Apalagi, berbagai data ilmiah menunjukkan kualitas garam Malaka termasuk yang terbaik untuk dijadikan garam industri.

Karena diarahkan menjadi garam industri, maka proses pembuatan garam di Malaka butuh waktu lebih lama. Beberapa waktu, dilakukan uji coba produksi untuk mengetahui perkembangan kualitas garam. Kini, pembuatan meja garam masih terus berlanjut sampai beberapa waktu ke depan.

Bukan hanya kualitas yang menggembirakan dari industri garam Malaka. Menurut Simon, investor tidak hanya mengikuti jadwal teknis. Investor juga mengikuti kearifan lokal seperti pengumpulan garam sebaiknya disertai kegiatan adat dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *