Betun, jurnal-NTT.com – Diduga tidak diakomodir sebagai Tenaga Kontrak Daerah (Teda), sejumlah warga marah dan memblokade jalan masuk ke kantor Bupati Malaka dan Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP) Betun. Akibatnya, aktivitas pelayanan di rumah sakit tersebut sempat lumpuh beberapa jam.
Aksi blokade jalan masuk ke kantor Bupati Malaka dan RSUPP Betun itu terjadi pada Kamis (31/3/2022) malam.
Aksi itu ramai diposting warga di beranda Facebook. Dalam video yang beredar luas itu, terlihat sejumlah warga memblokade jalan masuk kantor Bupati Malaka menggunkan kayu dan batu.
Kapolres Malaka, AKBP, Rudy J.J Ledo, SH, SIK, membenarkan aksi blokade jalan masuk kantor Bupati Malaka dan RSUPP Betun tersebut.
Namun menurut Rudy yang dikonfirmasi media ini, Jumat (1/4/2022) mengatakan, situasi terkini, aksi blokade jalan masuk kantor bupati Malaka sudah dibuka kembali.
“Benar ada kejadian blokir itu. Tapi puji Tuhan, setelah kita turun, kita jelaskan kepada masyarakat bahwa nanti akan bertemu dengan Pak Bupati dan itu juga merupakan fasilitas umum pelayanan kesehatan bagi masyarakat Malaka seluruhnya sehingga mereka (warga) mengerti dan mereka kembali membuka (blokade)”, jelas Kapolres Rudy.
Ia mengaku belum mendalami motif dari aksi blokade jalan tersebut. Namun menurutnya, kemungkinan besar, motif dari aksi itu adalah adanya ketidakpuasan dari oknum warga yang tidak terakomodir sebagai Teda.
Menurutnya, sesuai rencana, warga yang memblokade jalan masuk ke kantor Bupati Malaka dan RSUPP Betun akan melakukan tatap muka secara langsung dengan Bupati Malaka.
Rudy mengimbau, kepada seluruh masyarakat Malaka agar dapat menyalurkan aspirasi secara bijak, jika ada ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah.
“Kalau memang ada ketidakpuasan apapun juga, itu bisa menyalurkannya dengan langkah yang tepat. Apalagi seperti kemarin ada yang sakit, ada yang meninggal mau jemput mayatnya tidak bisa”, ungkapnya.
Kapolres Rudy berterima kasih kepada masyarakat yang melakukan aksi blokade jalan masuk kantor Bupati Malaka dan RSUPP Betun. Sebab warga bisa memahami penjelasan pihak kepolisian dan menghentikan aksi blokade jalan sehingga aktivitas di RSUPP Betun bisa normal seperti semula. (epy).