Oelamasi, jurnal-NTT.com – Warga Desa Nanebot, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka melalui dinas teknis agar segera melakukan penanganan darurat atas kerusakan ruas jalan Nanin-Nanebot yang saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kepada media ini, Rabu (29/06/2022), Rosalinda Muti, warga Desa Nanebot mengatakan, saat ini masyarakat Desa Nanebot tidak bisa bepergian ke kota Betun, Ibu Kota Kabupaten Malaka untuk membeli kebutuhan pokok, menjual hasil pertanian atau mengurus administrasi kependudukan. Sebab beberapa tanjakan jalan rusak berat.
“Sekarang ini masyarakat Nanebot tidak bisa ke Betun untuk beli bahan kebutuhan pokok. Mau urus KTP dan dokumen lain juga tidak bisa. Tanjakan jalan di tiga titik seperti di Leohas, Leobot dan di sekitar obyek wisata danau Wemaromak itu lumpur banyak dan licin. Tidak hanya licin tapi ada lubang-lubang berukuran cukup besar dan batu-batu lepas. Motor saja tidak bisa lewat apalagi oto (mobil). Titik kerusakan paling parah itu di tanjakan Leohas”, ungkapnya.
Mantan Kepala Desa Nanebot ini meminta Pemkab Malaka, melalui dinas teknis agar segera melakukan penanganan darurat di tiga lokasi jalan yang rusak berat tersebut agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
“Kami minta Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati melalui dinas teknis agar tolong perhatikan jalan ini (,Nanin-Nanebot). Kalau bisa ada penanganan darurat. Karena kalau dibiarkan maka masyarakat bisa susah”, pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Henry Melki Simu, berjanji akan memperjuangkan pembangunan ruas jalan Nanin-Nanebot yang menghubungkan Desa Nanin dan Desa Nanebot, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.
Henry Simu yang dikonfirmasi media ini, Selasa (28/06/2022) mengatakan, ia akan segera mendiskusikan persoalan kerusakan jalan Nanin-Nanebot itu dengan anggota Komisi III DPRD Malaka agar dapat diusulkan dan dimasukkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malaka, tahun anggaran 2023 yang akan digelar dalam tahun 2022 ini.
“Kita akan upayakan nanti. Kita diskusi nanti. Agar pemerintah untuk tahun depan ini bisa (dibangun)”, ungkapnya.
Terkait penanganan darurat atas kerusakan berat di beberapa titik kerusakan jalan seperti di kampung Leohas, kampung Leobot dan di sekitar danau Wemaromak, Henry juga mengatakan akan berdiskusi dengan anggota Komisi C DPRD Malaka lainnya untuk disulkan dalam Sidang Perubahan Anggaran, tahun anggaran 2022 yang akan digelar dalam beberapa bulan ke depan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Malaka, Yohanes Nahak, yang dihubungi media ini melalui telepon seluler, enggan merespon.
Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Malaka, Lukas Yosef Nahak yang dihubungi media ini melalui sambungan telepon, mengatakan, akan segera melaporkan persoalan kerusakan jalan Nanin-Nanebot tersebut kepada Yohenes Nahak, selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten Malaka.
Ketika ditanya apakah bisa dilakukan penanganan darurat atas kerusakan beberapa ruas jalan Nanin-Nanebot yang sulit dilalui kendaraan, Lukas juga mengatakan akan melapor dulu kepada Kepala Dinas PUPR.
“Terkait tindak lanjut, nanti besok saya lapor Pak Kadis dulu. Lewat HP (Hand Phone) ini tidak baik. Jadi besok saya bertemu langsung beliau untuk saya laporkan. Nanti tindaklanjutnya seperti apa akan saya sampaikan kembali (kepada media ini)”, ujarnya.
Lukas mengaku sudah mengirim link berita jurnal-NTT.com yang memuat tentang kerusakan jalan Nanin-Nanebot serta video yang berisikan dua orang pengendara sedang mendorong sepeda motor saat melewati ruas jalan yang rusak kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Malaka.(epy)