Tak Punya Kartu BPJS, Bocah Penderita Kanker Ditolak Pihak RSUD W.Z Yohanes Kupang

BERITA1 Dilihat

Kupang,jurnal-NTT.com – Lantaran tak memiliki Kartu Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Martinus Bait (14), bocah penderita kanker asal Desa Fatukona, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang ditolak oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) W.Z.Yohanes Kupang saat hendak berobat.

Kepada media ini, Senin (1/11/2021), Hagar Appa, Ibunda dari Martinus Bait mengisahkan, pada Senin (11/10/2021), dirinya bersama keluarga membawa Martinus ke RSUD W.Z.Yohanes Kupang untuk berobat. Namun setibanya di loket pendaftaran, petugas loket mengatakan bahwa kartu BPJS Kesehatan milik Martinus Bait tidak aktif lagi.

Akibatnya, Martinus gagal dirawat dan dibawa kembali ke salah satu kerabatnya di Oeba, Kota Kupang.

Menurut Hagar, sebenarnya Martinus memiliki kartu BPJS Kesehatan. Namun setelah dicek di kantor BPSJ Kupang, ternyata Nomor Induk Keluarga (NIK) Martinus tidak terdaftar dalam sistem BPJS.

“Setelah mereka (,petugas RSUD W.Z Yohanes Kupang) tolak anak saya untuk berobat, kami disuruh petugas untuk cek ke kantor BPJS Kupang. Jadi saya suruh Om Mesak (paman dari Martinus) cek ke kantor BPJS dan ternyata bilang Martinus punya nama tidak terdaftar di BPJS. Akhirnya kami pulang”, jelas Hagar.

Hagar menjelaskan, sebelumnya, Martinus sempat dirawat di RSUD W.Z. Yohanes Kupang selama dua minggu lebih. Namun bocah penderita kanker itu dipulangkan oleh pihak RSUD W.Z. Yohanes Kupang dengan alasan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium atas jaringan luka dari Martinus yang baru bisa diketahui 14 hari kemudian.

Menurut dokter yang merawat Martinus, lanjut Hagar, setelah hasil pemeriksaan laboratorium atas jaringan luka di bagian telinga kiri anaknya itu selesai, barulah akan dilakukan operasi.

“Dokter bilang nanti setelah 14 hari hasil laboratorium sudah ada baru bisa dioperasi. Jadi kami disuruh untuk keluar tahan dari rumah sakit dan hari Senin (tanggal 18/10/2021), itu kami disuruh untuk kontrol ke rumah sakit tapi sampai rumah sakit Yohanes, Martinus ditolak”, ungkapnya.

Hingga 14 hari usai, lanjut Hagar, luka ditelinga anaknya itu belum dioperasi karena tidak ada biaya operasi.

Karena tidak dirawat lagi, lanjut Hagar, luka di bagian telinga kiri puteranya itu tambah parah.

“Sekarang tambah parah. Luka di telinga tambah tebal dan berdarah”, ujarnya.

Hagar mengaku, bersama suami hanya bisa pasrah dengan kondisi penyakit yang dialami anaknya itu lantaran tidak memilki uang untuk berobat.

Diberitakan sebelumnya, Martinus Bait menderita penyakit yang diduga kanker sejak masih berusia lima tahun.

Namun karena tidak ada biaya pengobatan sehingga Martinus tidak pernah dibawa ke rumah sakit.

“Anak saya sakit sejak usia lima tahun. Sejak sakit sampai hati ini kami belum pernah bawa ke rumah sakit karena tidak ada uang,” ujar Hagar Appa.

Karena menderita sakit aneh itu, lanjut Hagar, Martinus tidak bisa bersekolah.

“Dia (Martinus) tidak sekolah karena kena ini penyakit sejak umur lima tahun”, ujarnya.

Menurutnya, penyakit aneh yang diderita anaknya itu mengakibatkan badan anaknya turun drastis dan lumpuh.

Tidak hanya Martinus, Hagar juga mengisahkan bahwa anaknya yang lain bernama Marten Bait, juga menderita sakit lumpuh layu.

“Martinus punya kakak juga sakit lumpuh”, katanya.

Untuk diketahui, setelah bocah Martinus Bait viral di Facebook, tanggal 25 September 2021, beberapa wartawan asal Kabupaten Kupang, berinisiatif menjemput Martinus Bait dan dibawa ke rumah sakit untuk berobat.

Martinus dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Naibonat dan selanjutnya dirujuk ke RSUD W.Z. Yohanes Kupang.

Setelah menjalani perawatan selama dua minggu lebih, akhirnya Martinus dipulangkan pihak rumah sakit dengan alasan menunggu hasil pemeriksaan jaringan luka Martinus di laboratorium selama 14 hari. Setelah 14 hari barulah Martinus dibawa kembali untuk dioperasi.

Dalam masa tunggu 14 hari tersebut, orang tua Martinus diminta pihak RSUD W.Z. Yohanes untuk melakukan kontrol di salah satu poli. Namun saat Martinus dibawa kembali untuk rawat jalan, malah ditolak pihak rumah sakit. Saat ini Martinus masih terbaring lemah di rumah salah satu kerabatnya di Oeba, Kota Kupang. (epy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *