Betun,jurnal-NTT.com – Anselmus Seran, Warga Desa Nanebot, Kecamatan Rinhat Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, bersama sang isteri, Florida Fatin, terpaksa harus tinggal di pondok reot bersama lima orang anaknya lantaran tidak memiliki rumah.
Kepada media ini, di Nanebot, Sabtu (29/5/2021), Ansel menuturkan, sebelum tinggal di pondok reot itu, ia dan isteri beserta kelima anaknya tinggal bersama orangtunya. Namun karena ingin mandiri, Ansel bersama isteri sepakat untuk tinggal sendiri, meskipun harus tinggal di pondok reot seperti saat ini.
Ansel mengaku bersama keluarga kecilnya mulai tinggal di pondok reot itu sejak bulan Maret 2021. Pondok berlantai tanah itu terletak tepat di pinggir danau Nanebot atau sekitar satu kilo meter dari pemukiman warga.
Pantauan media ini, pondok kecil beratap daun gewang dan berlantai tanah itu tidak memiliki dinding. Di dalam pondok itu ada sebuah tempat tidur yang terbuat dari kayu dan bilah bambu. Ansel dan keluarga kecilnya hanya tidur beralaskan tikar.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan Mandi Cuci Kakus (MCK), keluarga kecil Ansel menggunakan air danau Nanebot. Meskipun tidak layak konsumsi, namun Ansel dan isteri tidak punya pilihan lain. Sebab di sekitar tempat tinggalnya itu tidak ada sumber air bersih yang bisa diminum.
Ansel yang sehari-hari bekerja sebagai petani lahan kering itu berharap ada kebijakan dari Bupati Malaka, Dr.Simon Nahak, SH.MH dan Louise Lucky Taolin, S.Sos.
“Kami tidak punya rumah jadi terpaksa kami tinggal di sini. Kami harap Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati yang baru bisa melihat keadaan kami saat ini. Kalau ada bantuan rumah bisa bantu kami”, pungkas Ansel menggunakan bahasa Dawan. (epy)