Terkait Investasi Garam Malaka, Bupati Malaka: Harus Ada Keseimbangan Hak dan Kewajiban

BERITA0 Dilihat

Betun,jurnal-NTT.com -Tampil sebagai pembicara pada Webinar Nasional dengan tema: “Swasembada Garam Nasional Dari Nusa Tenggara Timur” di Aula Kantor Bupati Malaka, Kamis (5/8/2021), Bupati Malaka Dr Simon Nahak, S.H., M.H., menekankan perlu adanya eksekusi bukan hanya sekedar diskusi di ruang digital.

Bupati Simon menilai Kegiatan webinar ini cukup positif dan tentu kita berterima kasih karena panitia mau mempercayakan saya selaku Bupati Malaka sebagai salah satu narasumber yang standarnya secara nasional dan saya memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara karena sudah percayakan kita.

Harapan saya, semoga kegiatan Webinar hari ini bermanfaat bagi kabupaten Malaka. jadi tidak hanya sebatas diskusi tetapi kawan-kawan di pusat segera juga mengawal kegiatan-kegiatan perusahaan-perusahaan yang memang melaksanakan tugas sehari-hari khusus di pergaraman nasional ini sehingga apa yang diprogramkan oleh Pak Presiden, Gubernur NTT dan saya selaku Bupati terutama para investor yang datang melaksanakan kegiatan di kabupaten Malaka. Supaya kemudian kegiatannya betul terlaksana dengan baik.

Menurut Bupati Simon semua kegiatan yang ada di kabupaten Malaka harus bermanfaat untuk masyarakat dan Pemda kemudian tokoh-tokoh adat dan tokoh agama yang ada terutama masyarakat harus merasakan bahwa ternyata ada manfaat kalau ada investor-investor yang punya komitmen untuk menjalankan usaha mereka, bisnis mereka di kabupaten Malaka, ini khususnya di kegiatan garam secara nasional sehingga bisa menjawab swasembada garam nasional yang berawal dari provinsi NTT khususnya Kabupaten Malaka dengan Kabupaten-kabupaten lain yang punya potensi alam di bidang pergaraman ini.

Kepada investor-investor, Bupati Simon minta agar perlu mempersiapkan diri tidak hanya dari sisi tenaga untuk datang kesini tetapi juga harus membawa teknologi yang sangat mendukung sehingga tidak sekedar melaksanakan bisnisnya disini.

“Saya Juga minta agar mereka (investor) mesti tahu, sadar dan mau mengikuti semua aturan-aturan yang berlaku di Kabupaten Malaka ini, karena bagaimanapun kita masuk di satu tempat, kan ada istilah “Dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung”. Maksudnya mereka juga harus tahu bahwa Malaka ini juga punya budaya, punya adat, yang harus mereka menyiapkan diri untuk menyesuaikan”, ujar Bupati Simon

Hal terpenting juga bagi investor yakni menyiapkan diri untuk berinvestasi baik modal dan lainnya agar kalau kerja harus sampai tuntas, harus selesai. Sehingga pekerjaan yang mereka kerjakan ini betul-betul bermanfaat. Sehingga ketika dikaji ada asas manfaat ya inikan manfaat bagi semua pihak terkait dan juga harus ada tanggungjawab sosial perusahaan untuk bisa membantu membangun masyarakat yang ada di Malaka baik dari aspek kemasyarakatan maupun dari pembangunan secara struktur dan infrastruktur bisa menunjang kegiatan pembangunan di Kabupaten Malaka.

Hal tersebut di atas dikatakan Bupati Simon mengingat, salah satu masalah sosial yang sangat besar dan sangat berat dipikul oleh negara termasuk Kabupaten Malaka adalah pengangguran. Ketika di mana-mana kualitas SDM semakin tinggi namun jumlah pengangguran pun semakin tinggi juga. Oleh sebab itu, soal perijinan, saya tidak mungkin mempersulit perijinan, malahan saya akan memberikan kelonggaran-kelonggaran sepanjang perusahaan tersebut memenuhi syarat-syarat atau kriteria-kriteria yang ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Tentunya saya harus mengecek dulu, berikan kajian dulu terutama menyangkut perijinan kemudian terkait pula perjanjian bagi hasil karena sharing profit ini modelnya seperti apa; yang diinginkan perusahaan seperti apa, dan maunya warga setempat yang memiliki lahan serta bagaimana dengan tenaga-tenaga kerja lokal. Semua ini harus dibicarakan”, tutup Bupati Simon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *