Nagekeo, jurnal-NTT.com – Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Nusa Cendana (Undana) mengoptimalisasi penanaman padi dengan aplikasi Mulsa di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (04/08/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program transfer teknologi dan pengetahuan terkait budidaya padi, yang dilaksanakan melalui Program Dana Padanan Tahun 2024.
Nagekeo memiliki potensi lahan sawah yang sangat luas, namun terdapat beberapa kendala yang harus diatasi, seperti keterbatasan air, kesuburan tanah yang rendah, dan perubahan kimia tanah yang merugikan pertumbuhan tanaman.
Dengan kondisi geografis NTT yang memiliki curah hujan sangat rendah, hanya sekitar 5 mm/hari, resiko kekeringan menjadi tantangan utama dalam budidaya padi.
Aplikasi Mulsa menjadi solusi inovatif untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit, sehingga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Mulsa, yang dapat berupa bahan organik atau plastik, berfungsi untuk menutupi permukaan tanah, mengurangi penguapan air, dan menjaga stabilitas suhu tanah.
Pendampingan yang dilakukan mencakup beberapa tahapan, yaitu:
1. Penyiapan Mulsa dan Sarana Prasarana Pendukung: Tahap awal ini memastikan ketersediaan mulsa dan alat-alat yang diperlukan untuk aplikasi di lahan pertanian.
2. Pengaplikasian Mulsa di Lahan: Mulsa diaplikasikan secara merata di seluruh area tanam padi, memastikan setiap tanaman mendapatkan manfaat maksimal dari mulsa.
Pengukuran, Pengamatan Suhu, pH, Kelembaban, Tanah, dan Air: Pemantauan kondisi tanah dan air dilakukan secara rutin untuk memastikan lingkungan tumbuh yang optimal bagi tanaman padi.
3. Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Padi: Perkembangan tanaman padi diamati untuk memastikan tanaman tumbuh sehat dan produktif.
4. Pengukuran Hasil Panen Padi: Tahap akhir ini melibatkan penilaian hasil panen untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan mulsa dalam meningkatkan produktivitas padi.
Pendampingan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan yang melibatkan narasumber berpengalaman, bekerja sama dengan dosen dari Universitas Brawijaya dan Universitas Nusa Cendana serta praktik secara implementatif di lapangan.
Dengan demikian, para petani mendapatkan pengetahuan teoretis dan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kegiatan pertanian sehari-hari.
Melalui pengaplikasian teknologi mulsa, diharapkan produktivitas padi di Kabupaten Nagekeo dapat meningkat secara signifikan. Hal ini tidak hanya akan berkontribusi pada ketahanan pangan lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani setempat. Program ini menjadi langkah nyata dalam menghadapi tantangan iklim dan keterbatasan sumber daya, serta mendukung pertanian berkelanjutan di NTT.