Alami Rawan Pangan, Warga Desa Nanebot Sulit Dapat Bahan Makanan

BERITA, Daerah3 Dilihat

Betun, jurnal-NTT.com – Sebagian besar warga Desa Nanebot, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka mengalami rawan pangan. Akibatnya, warga kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan.

Pantauan media ini, Sabtu (10/12/2022) di desa Nanebot, sebagian warga bertahan hidup dengan memakan umbi-umbian dan pisang. Sebab stok hasil panen jagung di musim tanam tahun 2021/2022 sudah habis.

“Kami punya jagung di lumbung sudah habis. Sekarang makan ubi kayu dengan pisang tiap hari”, ungkap Sinta Bui, warga desa Nanebot.

Selain Sinta Bui, warga desa Nanebot lainnya, Daniel Meak, Yonatas Nahak, Maria Angela Luruk, juga mengaku kesulitan mendapatkan bahan makanan.

“Bulan Desember seperti ini kami punya jagung sudah habis. Terpaksa kami makan pisang dengan ubi kayu”, jelas Daniel Meak.

Daniel Meak mengaku tidak memiliki uang untuk membeli beras.

“Mau beli beras tapi uang tidak ada. Terpaksa kami makan pisang dengan ubi kayu tiap hari”, ungkapnya.

Menanggapi persoalan rawan pangan di Desa Nanebot, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malaka, Folgen Fahik mengatakan, Dinas Sosial tidak bisa langsung melakukan penanganan jika tidak ada Surat Keputusan (SK) Darurat Bencana dari Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka.

“Dinas Sosial tidak bisa lakukan penanganan (rawan pangan) jika tidak ada SK Darurat Bencana dari BPBD. Kalau sudah ada SK Darurat Bencana pasti kami akan segera mengurus beras di Bulog (Badan Urusan Logistik) “, jelasnya.

Meskipun demikian, Folgen Fahik berjanji akan segera melaporkan kondisi rawan pangan Desa Nanebot tersebut kepada Bupati Malaka.

“Nanti saya akan laporkan (kondisi rawan pangan) kepada Bapak Bupati”, jelasnya. (epy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *