Bupati Malaka Apresiasi Kinerja Plt.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka

BERITA, Daerah, Pertanian82 Dilihat

Betun,jurnal-NTT.com – Bupati Malaka, Dr.Simon Nahak, SH.MH, mengapresiasi kinerja Plt.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, Stefanus Nahak Klau, S.Pi. Apresiasi itu diberikan Bupati Simon atas kinerja positif Stefanus Nahak Klau dan jajarannya yang berhasil memperbaiki 35 unit tracktor di Dinas Pertanian Kabupaten Malaka untuk mendukung program peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Malaka.

Apresiasi itu disampaikan Bupati Malaka dalam sambutannya, saat acara Peletakan Batu Pertama pembangunan gedung mesin penggiling padi dan mesin pengering padi di Desa Tubaki, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Kamis (21/07/2022).

Dalam sambutannya, Dr. Simon mengapresiasi gebrakan Dinas Pertanian Kabupaten Malaka karena telah sukses memperbaiki tracktor milik Pemkab Malaka yang selama ini tidak difungsikan karena rusak.

“Dinas pertanian sudah perbaiki 35 unit tracktor. Ini langkah maju. Saya orang obyektif. Kalau (kerja) tidak benar saya tidak peduli”, tandasnya.

Ia juga memberi apresiasi kepada Plt.Kepala Dinas Pertanian bersama jajarannya karena telah membangun rumah produksi untuk menyimpan peralatan pertanian seperti Rice Milling Unit dan mesin pengering padi.

“Saya apresiasi kepada Plt. Kepala Dinas dan jajarannya dengan kelompok tani Moris Diak. Ini (pembangunan gedung penggiling padi dan pengering padi) menjadi motivasi. Bahwa gedung saja kami punya. Apalagi lahan sudah ada ini. Kita bisa mengambil kebun percontohan dari kelompok tani ini”, jelasnya.

Menurutnya, Pemkab Malaka akan menyiapkan bibit padi dan tenaga penyuluh untuk membuat kebun percontohan dengan lahan dari kelompok tani.

Bupati Simon juga menginstruksikan kepada Plt.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka agar segera mendistrubusikan 32 unit tracktor yang sudah diperbaiki tersebut kepada para camat di 12 krcamatan.

Pendistribusian tracktor kepada para camat itu bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat petani. yang membutuhkan tracaktor.

“Semua tracktor yang sudah diperbaiki itu langsung dibagikan ke para camat. Jadi masyarakat yang butuh tracaktor langsung cari ke camat masing-masing. Tidak cari lagi ke bupati atau ke kepala dinas”, jelasnya.

Ia mengatakan, pelibatan para camat untuk mengurus tracktor pertanian tersebut bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan.

“Karena kalau camat tidak dilibatkan maka program swasembada pangan pasti tersendat di tengah jalan”, ujarnya.

Bupati Simon juga menginstrukskan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka agar segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk melakukan kerjasama dalam program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

“Koordinasi dengan Pemprov soal TJPS. Kalau baik untuk masyarakat Malaka kenapa tidak kerjasama? Perlu ada suntikan. Perlu ada bantuan. Ada tekanan ekstra. Tidak hanya diskusi, berwacana tapi harus eksekusi”, tegasnya.

Ia juga meminta Plt.Kepala Dinas Pertanian Malaka agar terus berinovasi memberdayakan semua komoditi pertanian di Kabupaten Malaka seperti padi, jagung, kelapa, ubi dan pisang agar swasembada pangan dapat tercapai.

“Contoh komoditi di Malaka tidak hanya jagung. Ada padi, kelapa, ubi. Tanah Malaka sangat subur tapi komododiti tidak diberdayakan. Ibarat tikus mati di lumbung padi”, pungkasnya.

Plt.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, Stefanus Nahak Klau, S.Pi. mengatakan, saat ini sudah ada 35 tracktor yang telah selesai diperbaiki. Selanjutnya, 35 tracktor itu diisi bahan bakar dan segera didistribusikan kepada ke 12 kecamatan.

Namun untuk pendistribusian tahap pertama, pihaknya telah menyiapkan 12 tracktor terlebih dahulu untuk didistribusikan ke 12 kecamatan sembari terus melakukan pendataan jumlah desa di setiap kecamatan dan luas lahan yang akan digarap.

Stefanus menjelaskan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk terus melakukan perbaikan tracktor yang masih rusak.

Selain itu, ia menjelaskan, saat ini pihaknya telah menyiapkan Grand Design Swasembada Pangan tahun 2021/2026. Grand design itu selanjutnya akan dibahas bersama BP4D dan dinas terkait lainnya untuk penyempurnaan. Grand design itu juga akan dipresentasikan di hadapan DPRD Kabupaten Malaka.

Stefanus juga menjelaskan, di Musim Tanam (MT) I tahun 2022/2023, pihaknya akan melakukan intervensi atas 3500 hektar lahan pertanian basah di Kabupaten Malaka. Intervensi itu berupa pembagian bibit unggul, pupuk dan insektisida.

“Semua sudah siap. MT I 2022/2023 kita dukung dengan pengadaan benih, pupuk, insektisida. Tinggal dibagikan”, jelasnya. (epy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *