OELAMASI,JURNALNTT.COM – Fraksi PKB DPRD Kupang Kupang desak Bupati Kupang, Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe agar segera menyikapi persoalan gagal tanam di Kabupaten Kupang.

“Beberapa daerah di NTT sudah sikapi persoalan gagal tanam. Hanya di Kabupaten Kupang ini yang masih diam-diam saja”.
Demikian disampaikan Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Kupang, Yakobus Klau dan Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Kupang, Ira Soebekum kepada media ini, Senin (17/2/2020).
Yakobus mengatakan, Pemkab Kupang harusnya lebih peka dengan kondisi gagal tanam di musim tanam tahun 2020 ini. Kepekaan Pemkab Kupang itu harus diwujudkan dengan segera melakukan langkah-langkah penanganan yang cepat dan tepat agar persoalan gagal tanam ini bisa teratasi.
Langkah penanganan menurut Ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Kupang ini misalnya dengan melakukan penyuluhan kepada petani untuk mengganti tanaman yang gagal dengan tanaman pengganti yang tidak membutuhkan banyak air seperti jagung umbi-umbian dan tanaman hortikultura lainnya.
“Rubah pola pikir petani supaya tanam jagung, tanam ubi. Supaya petani tidak berpikir hanya nasi yang bisa menghidupkan dia. Tapi ubi dan jagung juga bisa”, ujarnya.
Ia mengajak Bupati Kupang, Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe agar melihat bencana gagal tanam ini sebagai masalah kemanusiaan.
“Sekarang saja baru gagal tanam masyarakat sudah mengeluh kelaparan apalagi gagal panen nanti. Jadi persoalan gagal tanam ini harus dilihat sebagai persialan kemanusiaan”, tegasnya.
Sementara itu, Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Kupang, Ira Soebekum mengatakan, persoalan gagal tanam di musim tanam tahun 2020 ini cukup membuat masyarakat resah.
Sebab itu ia meminta Pemkab Kupang agar segera mengambil langkah untuk mengatasi persoalan gagal tanam ini.
Menurutnya, langkah yang perlu ditempuh oleh instansi terkait adalah segera menambah logistik sembilan bahan pokok (Sembako) untuk mengantisipasi akibat dari gagal tanam ini.
“Persoalan gagal tanam tentu membuat masyarakat resah. Untuk itu pemerintah harus segera mengambil langkah untuk mengatasi persoalan yang sangat krusial ini.
Langkah yang perlu ditempuh adalah segera mengerahkan dinas teknis untuk menambah logistik sembako sebagai langkah antisipasi. Selain itu masyarakat perlu diarahkan untuk menanam tanaman yang tidak terlalu membutuhkan air,” jelasnya. (epy)
