Gubernur NTT Sebut Program Revolusi 5P Gagal, Bupati Kupang: Itu Motivasi

BERITA40 Dilihat

Oelamasi, jurnal-NTT.com – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menilai program revolusi 5P yang terdiri dari Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Pariwisata gagal. Menurutnya, program 5P hanya sekadar wacana semata.

“Revolusi, tidak ! Transformasi, tidak ! Evolusi juga tidak” !

Demikian disampaikan Gubernur Viktor di hadapan Bupati Kupang, Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dalam acara pelantikan Badan Pengurus Ikatan Keluarga Amfoang Masa Bakti 2022/2025 di Amfoang, Sabtu, (4/6/2022).

Menurut Viktor, mulanya ia mengira revolusi 5P yang merupakan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Kupang tersebut akan sukses. Namun harapannya itu sia-sia. Sebab program 5P ternyata gagal.

Ia bahkan mengatakan dirinya pun belum mampu menggunakan kata “revolusi” dalam program kerjanya selaku gubernur.

“Saya kan berpikir. Saya belum bisa revolusi. Saya menggunakan transformasi. Tapi dorang (mereka) dua ini (Bupati dan Wakil Bupati) revolusi. Nah revolusi tidak satu. Mungkin lima revolusi”, ujarnya.

Dilansir dari AFBTV, Viktor mengatakan, dirinya selaku gubernur berpikir transformasi tapi Bupati dan Wakil Bupati Kupang berpikir revolusi.

“Saya berpikir transformasi mereka dua revolusi. Saya pikir ya saya pelan-pelan”, ungkapnya.

Namun lanjut Viktor, dalam realisasi program 5P yang dicanangkan Bupati dan Wakil Bupati Kupang tersebut tidak menampakan hasil.

“Tapi lama-lama saya lihat, revolusi tidak ! Transformasi tidak ! Evolusi, juga tidak”!

Ia menegaskan, pernyataannya terkait kegagalan program 5P tersebut bukan bermaksud untuk memarahi Bupati dan Wakil Bupati Kupang.

“Maksud saya, saya omong begini, bukan saya marah Pak Bupati dan wakil. Saya maksud kadang-kadang kita bicara tapi kita tidak buat. Kita bicara tapi kita tidak tahu artinya”, ungkapnya.

Menanggapi pernyataan Gubernur Viktor tersebut, Bupati Kupang, Korinus Masneno, mengatakan, pernyataan Gubernur itu merupakan motivasi bagi dirinya untuk bekerja lebih giat lagi.

“Saya suka yang begitu. Supaya kita dipacu untuk berbuat lebih. Itulah manfaatnya kita punya pemimpin daerah yang betul-betul orang teknis dan kritis. Jangan selalu kita anggap apa yang beliau omong itu adalah (tidak baik, red). Yang beliau omong itu adalah motivasi”, jelasnya. (epy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *