Oelamasi,jurnal-NTT.com – Uskup Agung Kupang, Mgr.Hironimus Pakaenoni, Pr mengapresiasi visi-misi paket calon Bupati dan Wakil Bupati Kupang, Yosef Lede, SH – Aurum O. Titu Eki, S.Ars., M.Ars (Gemoy).
Apresiasi itu diberikan Uskup Mgr.Hironimus saat jamuan makan siang usai perayaan misa pemberian Sakramen Krisma kepada 400 lebih umat Katolik di Paroki Sta.Maria Fatima Taklale, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Minggu (27/10/2024).
Dalam jamuan makan siang itu, Yosef Lede yang diundang khusus bersama tamu undangan lainnya, terlibat diskusi bersama Uskup Agung Kupang. Yosef Lede memaparkan sejumlah program prioritas yang termuat dalam visi-misi paket Gemoy di hadapan Uskup Hironimus.
Dalam diskusi itu, Yosef Lede mengatakan, jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kupang, paket Gemoy akan menyelesaikan sejumlah persoalan krusial di Kabupaten Kupang yang sampai saat ini belum terselesaikan.
Di hadapan Uskup, Yosef Lede memaparkan, paket Gemoy akan melakukan sejumlah langkah besar diantaranya, penataan birokrasi, penataan Oelamasi sebagai Ibu Kota Kabupaten Kupang dan membangun Patung Yesus Kristus Memberkati di Pulau Semau dan Kecamatan Fatuleu Tengah.
Selain itu, Yosef Lede juga berkomitmen untuk mengembalikan Kabupaten Kupang sebagai gudang ternak, swasembada pangan, pemberdayaan pemuda Karang Taruna Rp 150 juta per tahun per desa dan melakukan hilirisasi di sektor pertanian, peternakan, tambang galian C dan pariwisata.
Paket Gemoy juga akan memberikan Rp 10 juta untuk setiap mahasiswa asal Kabupaten Kupang yang sedang menulis tugas akhir seperti proposal dan skripsi melalui program Kartu Kabupaten Kupang Pintar (K3P).
Yosef Lede mengatakan, pembangunan patung Yesus Kristus Memberkati di Pulau Semau dan Fatuleu Tengah masuk dalam program wisata rohani yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Di sektor peternakan, jelas Yosef Lede, peket Gemoy akan mengembalikan Kabupaten Kupang sebagai gudang ternak dengan cara memberikan bantuan sapi kepada petani peternak 100 ekor per desa.
Sapi bantuan tersebut, lanjut Yosef Lede, cukup dipelihara petani peternak selama dua tahun dan langsung dijual oleh pemerintah ke luar daerah. Harga jual sapi bantuan tersebut akan diberikan kepada petani. Sementara keuntungan dari penjualan sapi ke luar daerah akan masuk sebagai pendapatan daerah.
Di sektor peternakan ini, kata Yosef Lede, paket Gemoy akan mengeluarkan payung hukum yang melarang penjualan sapi betina produktif.
“Jadi kalau dipercayakan rakyat Kabupaten Kupang maka kita (Gemoy) akan membuat payung hukum untuk melarang penjualan sapi betina produktif. Sapi jantan dan betina yang tidak produktif boleh dijual. Tujuannya agar Kabupaten Kupang bisa kembali menjadi gudang ternak. Ketika jadi gudang ternak maka Kabupaten Kupang bisa kendalikan harga sapi disaat daerah lain kekurangan sapi”, jelasnya.
Terkait hilirisasi di sektor pertambangan galian C, Yosef Lede berkomitmen untuk menata ulang tambang galian C yang saat ini tidak diatur secara baik dan cenderung merugikan daerah.
Menurutnya, beberapa Kabupaten di Provinsi NTT dan Provinsi Maluku seperti Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kota Kupang dan Kabupaten Maluku Barat Daya menggunakan tambang galian C dari Kabupaten Kupang. Namun mirisnya, pendapatan daerah dari Galian C sangat kecil.
Sebab itu melalui program hilirisasi, pengelolaan tambang galian C di Kabupaten Kupang akan ditata agar berkontribusi lebih bagi pendapatan daerah.
Pengelolaan galian C di Kabupaten Kupang, menurutnya, akan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan di daerah tambang. Bahkan wilayah-wilayah desa yang menjadi lokasi tambang akan diperhatikan untuk dibangun sarana dan prasarana seperti jalan, gedung sekolah dan lainnya.
Yosef Lede juga mengatakan, program hilirisasi di bidang peternakan, pertanian dan pertambangan akan mendatangkan PAD yang besar bagi daerah.
Menurutnya, melalui hilirisasi tersebut, paket Gemoy menargetkan PAD Rp 300 miliar per tahun.
Selain itu, di bidang pengelolaan aset, paket Gemoy berkomitmen untuk mengkaji dan menjual aset Pemerintah Kabupaten Kupang yang ada di Kota Kupang. Hasil penjualan aset tersebut akan digunakan untuk membiayai program Gemoy.
Di bidang pertanian, paket Gemoy akan mewujudkan swasembada beras dan jagung di Kabupaten Kupang dengan melakukan pengadaan 500 unit tracktor roda empat dan 1000 unit tractor roda dua selama lima tahun. Paket Gemoy juga akan memperbaiki sistem penyaluran pupuk bagi petani, bantuan bibit unggul dan perbaikan infrastruktur pertanian.
Paket Gemoy juga berkomitmen untuk membuka forum diskusi untuk mendengarkan masukan dari lembaga keagamaan mengenai pembangunan di Kabupaten Kupang.
“Pemerintah tidak boleh membutuhkan lembaga keagamaan pada saat ada kegiatan seremonial. Lembaga agama harus dijadikan sebagai mitra untuk membangun daerah. Karena itu jika dipercayakan untuk memimpin Kabupaten Kupang maka kita akan buka ruang dialog untuk mendengar masukan dari berbagai stakeholder termasuk lembaga keagamaan”, jelasnya.
Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr mengapresiasi visi-misi paket Gemoy tersebut dan menitipkan beberapa pesan penting.
Uskup Agung Kupang, mengapresiasi visi-misi paket Gemoy karena sejalan dengan visi-misi keuskupan Agung Kupang, khususnya pemberdayaan umat.
Menurut Uskup, paket Gemoy adalah satu-satunya calon kepala daerah di Provinsi NTT yang siap untuk membangun Patung Yesus Kristus Memberkati melalui program wisata rohani.
Pembangunan patung Yesus Kristus Memberkati di Pulau Semau dan Fatuleu tersebut menurutnya, akan menjadi tujuan wisata dan menyerap tenaga kerja serta meningkatkan ekonomi masyarakat dan mendatangkan pendapatan bagi daerah.
Uskup Agung Kupang juga mengapresiasi program penguatan lembaga keagamaan yang ditawarkan paket Gemoy.
Ia juga meminta Yosef Lede agar memperhatikan program air bersih di Kabupaten Kupang. Sebab menurutnya, tanpa air maka program pertanian tidak bisa berjalan dengan baik.
“Air itu sangat penting. Karena tanpa air maka program pertanian tidak bisa berjalan”, ujar Uskup.
Yosef Lede berterima kasih atas apresiasi serta mengatakan kesiapannya untuk menjalankan amanat yang disampaikan Uskup Agung Kupang tersebut.
Untuk diketahui, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr adalah Uskup Agung Kupang yang baru. Ia ditahbiskan pada Kamis, 9 Mei 2024 di Gereja Katedral Kristus Raja Kota Kupang. Mgr. Hironimus menggantikan Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang yang telah mengabdi selama 27 tahun.