Kupang,jurnal-NTT.com – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIKUM) Prof.Dr.Yohenas Usfunan, SH.,MH terus berinovasi dengan menambah jurusan baru untuk jenjang S1 dan S2. Saat ini STIKUM sudah membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk jenjang S1 jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (planologi) dan S2 jurusan Kajian Budaya.
Kepada media ini, Jumat (31/05/2024), Direktur STIKUM, Prof Dr.Yohanes Usfunan, SH.,MH, mengatakan, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum sudah mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru jenjang S1 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) dan jurusan S2 Kajian Budaya.
Menurut Prof Usfunan, pendaftaran mahasiswa baru untuk kedua jurusan tersebut dibuka secara bersamaan.
Bagi lulusan SMA/SMK yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi maka S1 Planologi ini bisa menjadi pilihan. Sebab jurusan ini terbilang langka di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ia menjelaskan, mahasiswa jurusan planologi ini akan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang perencanaan kota dan wilayah dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk aspek sosial, ekonomi, dan politik.
Lulusan S1 teknik Planologi ini lanjut Guru Besar Universitas Udayana, Denpasar, Bali ini, memiliki peluang karier yang cemerlang. Sebab bidang konstruksi, pemetaan, hingga rancang bangun membutuhkan ahli perencanaan tata ruang dan tata wilayah.
Menurutnya, lulusan Teknik Planologi ini sangat dibutuhkan, terutama di instansi pemerintahan seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Bappenas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), KP3EI dan lain sebagainya.
“Lulusan S1 Planologi ini memiliki kesempatan untuk berkarier di instansi pemerintah seperti KP3EI, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, maupun Bappenas. Kalau di Daerah bisa di Dinas PUPR, Bappeda dan lain sebagainya. Bappeda tentu membutuhkan lulusan perencanaan wilayah dan kota untuk melakukan perencanaan sebuah wilayah, menentukan tata guna lahan, sistem transportasi, maupun mengatur aktivitas-aktivitas yang ada di dalamnya”, ungkap profesor yang turut andil dalam pembentukan konstitusi dasar Negara Republik Demokratik Timor Leste ini.
Selain dibutuhkan di instansi pemerintahan, lulusan S1 Teknik Planologi ini, lanjut Prof Usfunan, bisa berkarier di sektor bisnis, antara lain bisnis properti.
Selain S1 Planologi, STIKUM juga akan membuka S2 jurusan Kajian Budaya.
Magister Kajian Budaya, lanjutnya, mempelajari, mengkaji dan menganalisa persoalan-persoalan yang berkaitan dengan sastra dan budaya. Mahasiswa S2 Kajian Budaya ini akan dipacu untuk berpikir kritis dan memiliki daya nalar yang tinggi untuk bisa membaca fenomena budaya. Fokus utama kajian budaya ini pada seni, media, industri, teknologi, ideologi, ras, politik, dan juga gender.
Dikutip dari berbagai sumber, lulusan dari Jurusan Magister Kajian Budaya diharapkan bisa berkontribusi sebagai budayawan, pengamat budaya, peneliti, filolog, dan juga praktisi
Ia menuturkan, pembukaan jurusan S1 Teknik Planologi dan S2 Kajian Budaya tersebut merupakan kerjasama antara STIKUM dan UNHI Bali.
Dalam MoU yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu, STIKUM dan UNHI sepakat untuk membangun kerjasama pembukaan program studi Ilmu Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) atau planologi dan Program S2 Kajian Budaya.
Kepada media ini usai penandatanganan MoU, Direktur STIKUM, Prof.Dr.Yohanes Usfunan, SH.,MH mengatakan, maksud penandatanganan MoU tersebut adalah sebagai pedoman bagi kedua belah pihak dalam rangka kerjasama peningkatan dan pengembangan bidang pendidikan, penelitian dan sumber daya manusia sebagai wujud pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
Menurut Prof Usfunan, tujuan dari MoU itu adalah mengembangkan program dan kegiatan yang bermanfaat bagi para pihak dalam rangka mengembangkan kebudayaan dengan memanfaatkan potensi dan kemampuan sumber daya yang dimiliki para pihak secara maksimal dalam bidang pendidikan, penelitian dan sumber daya manusia.
Sementara itu, Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Prof Dr.drh. I Made Damriyasa, MS, dalam sambutannya mengatakan, komitmen UNHI untuk melakukan MoU dengan STIkUM terkait kerjasama pembukaan program studi S1 PWK dan program studi S2 Kajian Budaya tersebut dilandasi keyakinan bahwa STIKUM menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang besar dan berdaya saing di masa yang akan datang.
Prof.I Made Damriyasa juga yakin bahwa program S2 Kajian Budaya dan program S1 TWK tersebut akan sukses. Sebab direktur sekaligus pengelola STIKUM adalah Guru Besar Unud Bali yang dikenalnya sebagai figur yang memiliki komitmen dan profesionalisme yang tinggi dalam menjalankan setiap tanggung jawab yang diberikan.
Ia juga mengaku mengenal Prof Usfunan. Sebab dirinya dan Prof Usfunan pernah sama-sama mengabdi di Unud Bali.
Prof I Made Damriyasa juga menjelaskan, landasan hukum kerjasama antara UNHI dan STIKUM dalam membuka program S2 Kajian Budaya dan S1 TWK tersebut adalah Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan dasar hukum tersebut, lanjutnya, kerjasama antar universitas dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yang sebelumnya dilarang, dimungkinkan untuk dilaksanakan. (epy)