MALAKA, jurnal-ntt.com – Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS bersama Pemda Malaka gelar Focus Group Discussion (FGD) di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selasa 9 November 2021.
FGD tersebut bertema; Pembagunan Kabupaten Malaka Sebagai Daerah Perbatasan Antar Negara Daerah Kepulauan dan Pesisir Pantai.
Dalam FGD tersebut Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS sebagai nara sumber.
Sebelumnya, penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia itu, diterima secara adat oleh pemerintah dan tokoh adat di Kabupaten Malaka, selanjutnya melakukan sejumlah agenda hingga Rabu 10 November 2021.
Pantauan media ini, Senin (8/11/21) siang, Profesor Rokhmin bersama tim yang didamping Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) mengunjungi beberapa lokasi pantai di bagian selatan Laut Timor.
Lokasi yang dikunjung diantaranya, pantai di Hasan (red, teluk) Abudenok di Desa Umatoos Kecamatan Malaka Barat dan para nelayan di Desa Kletek dan Suai Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka.
Bersama para nelayan, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong-Royong era Presiden Megawati Soekarnoputri begitu bangga, kagum dan senang ketika berdialog dengan para nelayan.
Tidak dapat dibayang, seorang guru besar berpenampilan sederhana, berbicara apa adanya dan menyapa para nelayan dalam senyuman dan tawa canda yang menarik simpati.
Tampaknya, profesor punya kemampuan mendengar, para nelayan diajak bicara. Bicara tentang kehidupan nelayan, pekerjaannya dan kondisi yang dihadapi.
Terkadang profesor bertanya untuk mengetahui tentang apa yang dilakukan para nelayan dan hasilnya. Tak lupa juga, kondisi yang dihadapi para nelayan.
Dalam gaya bercerita, Profesor Rokhmin menyapa dan berdialog untuk mengetahui perasaan dan pikiran para nelayan.
Demikian pun, para nelayan begitu jujur di hadapan profesor dan tim tentang apa yang dikerjakan dan dialami selama ini. Suasana ini menarik simpati dan terkadang mengundang canda-tawa.
Profesor Rokhmin kepada wartawan usai berdialog dengan para nelayan di Hasan Abudenok, Senin (8/11/21) sore mengatakan sudah mendengar banyak masukan dari para nelayan dan menjelaskan potensi produksi lestari perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya serta teknologinya.
“Ini perlu dikembangkan industri pengolahannya untuk ada nilai tambah. Seperti apa, yah perlu ada pabrik pengolahan ikan,” kata Profesor Rokhmin yang mengaku wilayah pesisir pantai di Kabupaten Malaka potensial budi daya payau dan lautnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Simon mengakui penampilan Profesor Rokhmi yang sederhana dan rendah hati untuk datang dan mau membangun Malaka.
Pengakuan ini didasarkan pada kerelaan dan kesediaan Profesor Rokhmin dan tim untuk datang ke Malaka.
Tidak semua orang, apalagi berasal dari kalangan profesional datang ke Malaka ketika diundang. Kehadiran profesor dan tim memotivasi keseriusannya untuk membangun Malaka.