Pemprov NTT, Universitas Brawijaya dan PT. Bunga Tani Panen Perdana Produksi Benih Jagung Hibrida Brawijaya Nusa 01 di Kupang

Penulis : Sipri Klau

Oelamasi, jurnal-NTT.com – Pemerintah Provinsi NTT bersama Universitas Brawijaya (UB) Malang dan PT Bunga Tani panen perdana produksi benih Jagung Hibrida Brawijaya Nusa 01 (Nusa Timore 77) di lahan seluas 28 hektar.

Kegiatan panen perdana itu dilaksanakan di Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (06/10/2024) sore.

Sesuai rilis yang diperoleh media ini, kegiatan panen perdana itu merupakan rangkaian kegiatan Program Dana Padanan (PDP) yang bertema Product Development Jagung Nusa 01 Menuju Industrialisasi Benih Jagung Hibrida di Nusa Tenggara Timur.

Dalam sambutannya, Guru Besar Bidang Bioteknologi Pertanian dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB), Prof.Ir.Arifin Noor Sugiharto l MSc ,PhD selaku penemu varietas jagung Hibrida Nusa 01 mengatakan, kegiatan program PDP ini telah dilakukan selama tiga tahun di NTT yakni di wilayah Sumba, Kupang, dan saat ini kegiatan PDP dilaksanakan di Kupang, khusus untuk budi daya jagung.

Menurutnya, di tahun 2025 yang akan datang, PDP lanjutan akan dilakukan untuk pembuatan pabrik produksi benih jagung di Kupang.

“Potensi perbenihan jagung hibrida di Kupang ini menguntungkan. Pada lahan seluas 58 ha dengan kadar air 12% dapat diproduksi sebanyak 2,4 ton per ha. Harga beli benih hasil budidaya dapat dibeli dengan harga tinggi oleh offtaker sehingga memberikan keuntungan bagi petani”, jelas Prof Arifin.

Prof Arifin melanjutkan, beberapa ketua kelompok tani yang ada di NTT akan di undang ke Malang-Jawa Timur untuk melihat secara dekat cara menanam jagung yang baik sehingga nantinya dapat dipraktikkan di NTT dan menghasilkan benih jagung yang jauh lebih baik lagi ke depannya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara, Nixon M.Balukh, SP, M.Si dalam sambutannya mengatakan, harga diri suatu bangsa itu apabila bisa menyiapkan pangan untuk menjaga kehidupan yang lebih baik ke depan.

Menurutnya, kegiatan perbenihan jagung Hibrida Nusa 01 tersebut diharapkan akan menumbuhkan satu sentra perbenihan khusus ke depan di kawasan Oenesu.

Nixon berharap Kabupaten Kupang bisa mengakomodir produksi benih Jagung Hibrida Nusa 01.

“Dinas Pertanian Kabupaten Kupang sudah memberikan pompa air. Harapannya apa yang dilakukan bisa menjadi warisan beliau untuk kita semua dan Pak Gubernur di tahun-tahun ke depan. Harapannya juga seperti mahasiswa UB yang bisa magang disini, maka nantinya semoga mahasiswa UNDANA bisa menjadikan desa ini tempat magang juga dan dari universitas yang lainnya”, ungkapnya.

Ia menambahkan, sarana yang perlu disiapkan adalah lantai jemur dan penampungan khusus.

“Lantai jemur dan penampungan khusu itu akan diciptakan di lokasi ini menjadi desa mandiri benih”, pungkas Nixon.

Hadir dalam kegiatan panen simbolik tersebut, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara, Nixon M.Balukh, SP, M.Si, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, Amin Djuariah.

Sementara Universitas Brawijaya diwakili oleh Prof.Ir. Arifin Noor Sugiharto, M.Sc.,Ph.D selaku Ketua PDP, Universitas Nusa Cendana, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) NTT Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Provinsi NTT, Indra Zakaria Rayusman, Perwakilan CV Bunga Tani Sejahtera, Camat Kupang Barat Yusak Arloldus Ulin.

Diberitakan sebelumnya, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Nusa Cendana (Undana), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi NTT bersama kelompok tani Maju Bersama di Kolidoki, Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan panen perdana jagung Nusa 01. Hasil panen jagung Nusa 01 tersebut diperkirakan mencapai 8 ton dari luas lahan 0,8 hektar.

Kepada media ini usai panen perdana Jagung Nusa 01, Selasa (24/10/2023), pakar Ekonomi Pertanian Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof.Dr.Roy Nendissa, MP, mengatakan, budidaya jagung Nusa 01 terlaksana melalui program Matching Fund antara Universitas Brawijaya (UB) bersama Undana serta Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Kupang.

Melalui program MF ini, kata Prof Roy, UB, Undana dan Pemerintah Provinsi NTT serius untuk mendukung dan mendorong provinsi NTT menjadi provinsi jagung yang mandiri dan menjadi pintu awal dari sukses program TJPS.

Jagung Nusa 01 yang dikembangkan baik dari sisi kemandirian benih parental dan benih F1 ini diharapkan mendorong terjadinya lompatan produktivitas dan produksi jagung di NTT secara berkelanjutan.

Melalui program MF ini, lanjutnya, petani telah dilatih dan didampingi untuk mandiri produksi, mandiri saprodi termasuk pupuk dan benih.

Prof Roy berharap, ke depan ada kegiatan untuk menuntaskan program untuk melibatkan swasta sebagai katalisator percepatan pencapaian dibidang benih, pupuk, pakan ternak, ternak dan saprodi lainnya.

“Harapannya (pengembangan jagung Nusa 01) berlanjut. Sebaiknya ada pihak swasta sebagai katalisator untuk melanjutkan pengembangan industrialisasi benih”, ungkapnya.

Ia juga berharap benih yang sudah dihasilkan di NTT bisa dijual di NTT. Sebab distribusi benih jagung dari luar NTT tidak efektif karena sering tidak tepat waktu. Apalagi menurutnya, Prof. Ir. Arifin Noor Sugiarto MSc., PhD dari UB selaku penemu benih jagung Nusa 01 sudah berkomitmen menyerahkan parental jagung Nusa 01 kepada Pemerintah Provinsi NTT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *