Jakarta, jurnal-NTT.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia siap membangun Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Kabupaten Malaka, Provinsi NTT.
“Kemnaker dengan Pemkab Malaka akan bersinergi dalam pengembangan SDM, melalui Balai Latihan Kerja Komunitas yang akan dibangun di Kabupaten Malaka”.
Demikian pernyataan resmi Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah, melalui akun Facebook resminya, Rabu (2/6/2021).
Kepastian pembangunan BLK di Kabupaten Malaka ini disampaikan Ida Fauziyah, saat ditemui Wakil Bupati Kabupaten Malaka, Louise Lucky Taolin, S.Sos dan Ketua Fraksi PKB Kabupaten Malaka, Paulo Robert Taruk di ruang kerjanya Rabu (2/6/2021).
Menteri Ida mengatakan dukungannya terhadap upaya Pemkab Malaka dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia yang kuat, mampu bersaing dan berkompetensi tinggi.
“Saya mendukung penuh hal tersebut, agar Kabupaten Malaka menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kuat, mampu bersaing dan kompetensinya tinggi”, ungkapnya.
Dalam pernyataan resminya itu, Ida Fauziyah mengaku banyak berdiskusi dengan Wakil Bupati Kabupaten Malaka dan Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Malaka.
“Saya berdiskusi dengan Bapak Wakil Bupati, terkait peningkatan kompetensi masyarakat Kabupaten Malaka”, jelasnya.
Sementara itu, dikutip dari timorberita.com, dalam kesempatan pertemuan itu, Wakil Bupati Kabupaten Malaka, Louise Lucky Taolin atau yang biasa disapa Kim Taolin menyampaikan kepada Ida Fauziyah bahwa Kabupaten Malaka sangat membutuhkan program Tenaga Kerja Mandiri melalui kegiatan padat karya produktif dan pemberdayaan tenaga kerja produktif.
Penyampaian Kim Taolin tersebut disambut baik Ida Fauziyah.
“Puji Tuhan pihak Kemnaker RI, Ida Fauziyah menyambut baik kedatangan kami dan sepakati bangun BLK di Kabupaten Malaka”, jelas Kim.
Kim menjelaskan, Kemnaker RI siap mendukung pembangunan BLK di Kabupaten Malaka. Sebab BLK tersebut akan menjadi wadah untuk melatih dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat.
Menurut Kim, Kemnaker akan mendukung BLK yang akan dibangun tersebut melalui pembinaan dan pengalokasian dana dari APBN untuk program pelatihan, sarana peralatan, peningkatan kompetensi pengelola BLK dan instruktur melalui bimbingan teknis atau pendidikan dan latihan. (epy)