Oelamasi, jurnal-NTT. com – Korban bencana badai seroja tahun 2021 di Kabupaten Kupang yang rumahnya mengalami rusak ringan dan sedang akan diberikan uang tunai. Untuk rumah rusak ringan akan mendapatkan Rp 10.000.000 dan untuk rumah rusak sedang akan mendapatkan Rp 25.000.000. Sementara untuk rumah rusak berat akan mendapatkan bantuan berupa satu unit rumah permanen tipe 36 senilai Rp 50.000.000.
Hal ini disampaikan Bupati Kupang, Korinus Masneno, kepada media ini, di ruang kerjanya, Senin (7/01/2021).
Korinus menjelaskan alasan yang mendasari keputusan pemberian uang tunai kepada korban seroja yang rumahnya mengalami kerusakan ringan dan sedang. Menurutnya, pemberian uang tunai secara langsung dikarenakan sebagian besar masyarakat tentu telah memperbaiki rumahnya yang rusak pasca bencana untuk dihuni.
“Kenapa saya memilih yang dua jenis ini diberi uang tunai, karena saya pikir kebanyakan rumah-rumah yang waktu itu sudah terdaftar, kebanyakan masyarakat karena mau tinggal ya dia sudah berupaya. Sudah memperbaiki (rumah yang rusak, red). Sehingga sudah layak ditinggal”, jelasnya.
Selain itu, lanjut Korinus, pemberian uang tunai tersebut akan lebih memungkinkan bagi penerima bantuan untuk membeli bahan bangunan sesuai harga yang ada di tempat terdekat. Sebab harga bahan bangunan di setiap wilayah di Kabupaten Kupang tentu berbeda.
Ia mengatakan, masyarakat yang sudah memperbaiki rumahnya yang rusak akibat badai seroja tetap berhak untuk mendapatkan bantuan uang tunai dan rumah. Sebab kerusakan rumah korban bencana seroja di Kabupaten Kupang telah diinventarisir sejak awal, pasca bencana seroja.
Masyarakat penerima bantuan uang tunai untuk rumah rusak ringan dan sedang tersebut diminta untuk membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) sendiri. RAB itu akan menjadi pedoman bagi penerima bantuan untuk membeli bahan bangunan yang diperlukan untuk rehabilitasi rumah yang rusak ringan dan sedang. Sementara rumah korban seroja yang yang mengalami rusak berat akan mendapatkan bantuan rumah tipe 36 yang akan dikerjakan oleh pihak ketiga.
Menurutnya, petunjuk teknis tentang realisasi bantuan uang tunai dan rumah bagi korban seroja ini telah rampung. Namun petunjuk teknis itu akan dibahas lebih lanjut bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mendapatkan saran dan masukan.
Setelah dibahas bersama Forkopimda, petunjuk teknis itu akan dikonsultasikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Usai konsultasi petunjuk teknis ke BNPB barulah bantuan uang tunai dan rumah bagi korban seroja direalisasikan”, ujarnya.
Bupati Korinus melanjutkan, realisasi bantuan uang tunai dan rumah bagi 11.000 lebih korban seroja di Kabupaten Kupang akan dilaksanakan pada bulan April tahun 2022 mendatang.
Mantan Wakil Bupati Kupang ini meminta masyarakat penerima bantuan seroja kategori rusak berat agar menyiapkan lokasi tanah yang memiliki legalitas jelas seperti sertifikat atau surat hibah. Hal ini menurutnya agar rumah bantuan yang diberikan dibangun di atas tanah sendiri. (epy)
Kalau bisa nama2 penerima bantuan rumah yg rusak akibat Seroja di tempel ulang di tiap kelurahan desa dgn persyaratan nya , supaya masyarakat bisa siapkan berkasnya yg berhubungan dengan bantuan