Prof Rokhmin Dahuri Paparkan Potensi Perikanan Malaka

BERITA2 Dilihat

Betun,jurnal-NTT.com -Dalam kunjungan Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati Soekarnoputri, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS menyampaikan Perikanan di kabupaten Malaka Kalau ditinjau dari segi potensi ada 2 yakni perikanan penangkapan dan perikanan budidaya.

Perikanan tangkap menurut Prof Rokhmin Dahuri, di kabupaten Malaka Potensi produksi lestari dari laut kabupaten Malaka itu mencapai 135.000.

Oleh karena itu, kata Prof Dahuri, kehadiran saya dan prof Budiyono dari ITB Bertekad untuk meningkatkan teknologi penangkapan ikannya baik dari segi kapal maupun dari segi tangkapan ikan.

“Jadi kita akan meningkatkan penangkapan dari produksi lestari”, ujar Prof Dahuri.

Terkait tambak garam, Prof Dahuri, kita masih import hampir 4juta ton garam untuk industri. kalau untuk garam konsumsi sudah sesuai swasembada.

Prof Dahuri juga menegaskan akan bangun industri pengolahan di Malaka supaya ada nilai tambah dan lapangan pekerjaan tercipta dimana akan ada efek pengganda atau multifer efek karena kalau sudah ada pabrik pengolahan ikan, pasti ada hotel, ada jasa transportasi ada jasa keuangan, jasa packing dan lainnya.

Baca Juga :  Terima Bantuan Dari Polri, Dr.Simon Nahak Ajak Masyarakat Untuk Selalu Bersyukur Atas Setiap Bantuan.

“Kita mau membangun Malaka bukan hanya 5 atau 10 tahun tapi berkelanjutan maka pak Ismail punya tugas itu bagaimana memastikan ekosistem pesisir laut itu tidak rusak”, ucap Prof Dahuri

Prof Dahuri berjanji sebagai penasehat menteri, tentunya setelah pulang saya akan yakinkan menteri untuk bangun Malaka mengingat potensinya bagus Lalu ada hal yang lebih strategis bahwa kabupaten ini perbatasan dengan Negara Timor Leste.

Prof Dahuri punya harapan untuk ke depannya, masyarakat Malaka bisa makmur, sejahtera dengan basis dasar ekonomi kelautan perikanan seperti tangkap, budidaya, industri pengolahan, tambak garam, nanti lebih berkembang lagi industri upaya teknologi seperti prodak laut untuk farmasi untuk kosmetik, itulah ekonomi biro bukan hanya ikan dan udang dan akaranga tetapi produk-produk farmasi dan non-food. (epy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *