Betun, jurnal-NTT.com – Setelah menerima beras gratis rawan pangan, sejumlah warga Desa Nanebot, Kecamatan Rinhat, Kabupeten Malaka, berterima kasih kepada Bupati Malaka, Dr Simon Nahak, SH.,MH. Warga menyebut Bupati Malaka sebagai pemimpin yang peduli terhadap persoalan rakyat kecil.
Kepada media ini, Sabtu (24/02/2024), Kamilus Rae, warga Dusun Tabora, Desa Nanebot, mengatakan rasa terima kasihnya kepada Bupati Malaka yang terus mencari solusi mengatasi kondisi rawan pangan yang terjadi di Kabupaten Malaka.
Kamilus menyebut, bantuan beras gratis yang telah dibagikan kepada masyarakat tersebut merupakan bukti kepedulian Bupati Simon Nahak atas persoalan yang dialami masyarakat kecil.
Ia mengatakan, bantuan beras gratis yang diterimanya tersebut sangat membantu mereka dalam kondisi sulit saat ini. Sebab stok bahan makanan berupa jagung sudah habis karena cuaca ekstrim yang terjadi pada musim tanam tahun 2023.
“Bantuan beras ini sangat membantu kami dalam kondisi sulit seperti saat ini. Setiap hari kami makan sagu karena jagung sebagai makanan pokok sudah habis”, ungkapnya.
Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Malaka melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Malaka dapat membagikan beras gratis serupa di setiap bulannya.
Marselinus Nesi, warga Desa Nanebot lainnya juga mengatakan rasa terima kasih kepada Bupati Malaka atas bantuan beras yang diterimanya tersebut.
“Terima kasih Bapak Bupati (Malaka) atas bantuan beras yang kami terima. Kami harap bantuan beras ini bisa dibagikan lagi untuk beberapa bulan ke depan”, ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Malaka, Dr.Simon Nahak, SH.MH terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi kondisi rawan pangan yang saat ini terjadi di Kabupaten Malaka.
Kepada media ini, di Kantor Bupati Malaka, Senin (19/02/2024), Bupati Simon mengatakan, kondisi rawan pangan yang terjadi diakibatkan karena kondisi cuaca yang tidak menentu.
Pemerintah Kabupaten Malaka, lanjutnya, akan terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi kondisi rawan pangan yang terjadi di Malaka saat ini.
Salah satu solusi jangka pendek, menurut, Simon Nahak adalah menggelar operasi pasar khusus beras dan memberikan bantuan beras rawan pangan gratis kepada masyarakat yang mengalami kondisi rawan pangan.
Ia mengatakan, bantuan beras murah dan beras gratis kepada masyarakat yang mengalami kondisi rawan pangan tersebut haruslah beras berkualitas.
“Beras boleh murah tetapi harus berkualitas supaya memenuhi syarat gizi. Kita tidak bisa bagi beras yang murah tetapi tidak berkualitas”, jelasnya.
Menurut Bupati Simon, Pemerintah Kabupaten Malaka terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi NTT agar bersama-sama mencari solusi mengatasi kondisi rawan pangan yang sedang terjadi di Kabupaten Malaka.
“Kita (Pemkab Malaka) terus berjuang. Dengan terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Sosial, siapa tahu ada bantuan. Kita juga komunikasi dengan teman-teman di Pemerintah Provinsi NTT”, katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malaka agar terus berdoa kepada Sang Pencipta sehingga cuaca ekstrim yang terjadi saat ini bisa berubah. Curah hujan kembali normal seperti biasa sehingga tanaman jagung dan tanaman pertanian lainnya bisa tumbuh subur dan hasil produksi bisa meningkat. (epy)