Malaka, jurnal-NTT.com – Tim Matching Fund 2023 dari Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melakukan kegiatan pendampingan Diversifikasi Produk Olahan Pisang bagi warga transmigran di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan pendampingan Diversifikasi produk olahan pisang bagi warga Malaka tersebut merupakan salah satu program MF 2023, hasil kerja sama Universitas Brawijaya dengan Universitas Nusa Cendana, dan Dinas Pertanian Kabupaten Malaka serta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Malaka.
Kegiatan yang terlaksana sejak Juli hingga Agustus 2023 ini terintegrasi dengan serangkaian kegiatan MF 2023 yang lain yaitu pendampingan proses produksi olahan pisang.
Program ini juga diikuti oleh mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) kolaborasi antara mahasiswa Universitas Brawijaya dengan Universitas Nusa Cendana
Dalam program ini akan dilakukan delapan jenis pendampingan, yaitu Pendampingan budidaya dan penangkaran jagung dan kacang hijau, Transfer teknologi irigasi, Pendampingan proses produksi olahan pisang, Pendampingan proses produksi jagung hibrida dan kacang hijau, Pendampingan proses produksi diversifikasi kelapa, Pendampingan proses produksi olahan pakan ternak, pendampingan penjernihan air, dan pendampingan manajemen kelembagaan usaha.
Tujuan dari kegiatan Pendampingan Proses Produksi Olahan Pisang oleh Universitas Brawijaya dan Undana di Kabupaten Malaka melalui program Matching Fund 2023 ini adalah sebagai Upaya untuk diversifikasi olahan pisang, dimana pisang merupakan salah satu komoditi perkebunan yang potensial di Kabupaten Malaka. Namun pengolahannya masih sangat minim.
Sehingga dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari pisang dan meningkatkan perekonomian Masyarakat, khususnya di wilayah UPT Uluklubuk, Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka. Hal ini diupayakan dengan mengadakan program pendampingan secara berkelanjutan hingga Masyarakat mampu memproduksi olahan pisang secara mandiri.
Sebanyak 150 peserta antusias mengikuti kegiatan tersebut. Peserta yang hadir yakni Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) se Kabupaten Malaka, pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, serta mitra utama dari program Matching Fund ini yaitu Masyarakat Transmigran yang dinaungi oleh Kelompok Wanita Tani serta Masyarakat sekitar.
Peserta yang hadir menyambut dengan sangat baik pendampingan ini. Hal dapat terlihat dari respon partisipan yang sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan materi serta aktif dalam melakukan praktik pembuatan produk secara mandiri.
Harapan dari program ini adalah dapat tercapai kemandirian ekonomi salah satunya dalam diversifikasi komoditi perkebunan, yaitu olahan pisang bagi mitra program MF 2023, yaitu Masyarakat Transmigran di UPT Uluklubuk karena program pendampingan ini berkelanjutan hingga mitra mampu untuk memproduksi dan memasarkan secara luas. (**)