Malaka, jurnal-ntt.com – Bupati Malaka Dr Simon Nahak, S.H., M.H., mengatakan untuk pekerjaan tanggul strategis harus benar mulai dari hulu hingga ke hilir.
Hal ini disampaikan Bupati Malaka kepada media ini usai acara rapat bersama Pimpinan Perangkat Daerah di ruang rapat kantor Bupati. Selasa, (7/12/2021).
“Terkait tanggul, saya telah melakukan melalui kajian analisis bersama Kadis PUPR serta pihak arsitektur, teman-teman teknik dan mereka bilang untuk pekerjaan tanggul strategis harus benar”, ungkapnya
Bupati Malaka membeberkan alasan pengerjaan tanggul harus dimulai dari hulu hingga ke hilir
“Alasannya kalau mulai dari hilir lalu hulunya tidak diatur kemudian arusnya datang keras apalagi seperti Seroja kemarin itu tidak bisa bertahan. jadi ini logika dari tenaga teknis dan bencana itu kita tidak bisa prediksi tetapi yang jelas kita punya atensi untuk itu sehingga dari sisi anggaran saya akan penuhi lagi perubahan ditahun 2022”, jelasnya.
Lanjut Bupati Simon, tanggul sementara sudah dikerjakan 400 sampai 500 meter tetapi dihilirnya tidak boleh seenaknya kita pasang karena anggaran belum ada perencanaan untuk kita pasang kemudian resikonya akan jebol kalau dihulunya tidak diatur dengan baik karena itu harus diatur dengan benar.
Dijelaskan oleh Doktor Hukum ini bahwa, kewenangan eksekusi murni anggaran untuk pekerjaan tanggul ada pada tahun 2022.
Hal senada juga disampaikan Kadis PUPR Yohanes Nahak bahwa proses pekerjaan tanggul itu harus benar dimulai dari hulu hingga ke hilirnya sehingga bisa tahan ketika aliran air yang datang itu deras.
Menurutnya sejak terjadi bencana seroja kerusakan tanggul itu mulai dari desa Angkaes, Wederok, Lamudur sampai di Mota Ain dan setelah bencana itu kami melakukan identifikasi lapangan dan lakukan pengukuran kira-kira panjangnya sekitar 8 kilometer mulai dari Angkaes lalu kita hitung anggarannya.
“Untuk anggaran yang seperti yang disampaikan Pak Bupati itu membutuhkan sekitar 50 M dan bencana itu terjadi dipertengahan tahun 2021. Jadi anggaran untuk tanggul itu sudah ditetapkan dan akan dieksekusi tahun 2022”, tutupnya.